Sejarah Jembatan Beatrix, Berawal Dari Tenggelamnya Kapal Konselor Belanda di Sungai Batang Tembesi
JEMBATAN beatrix di Kota Sarolangun Jambi merupakan salah satu ikon pariwisata bernilai sejarah. Saat diterapkan relaksasi pandemi Covid-19, warga kerap melepaskan kejenuhannya dengan berwisata ke sekitar jembatan yang dibangun pada 1937 itu. Jembatan ini terbentang di atas Sungai Batang Tembesi.
Waktu malam view di tempat ini cukup indah dengan dihiasi lampu berwarna-warni.Aset sejarah peninggalan pemerintah kolonial itu diresmikan pada tahun 1939. Jembatan Beatrix sendiri memiliki panjang 197,4 meter dan lebar empat meter, dengan empat lengkungan.
Beatrix diambil dari nama putri Beatrix Wilhelmina Armgard, yaitu cucu dari Ratu Belanda, Wilhelmina.
Pada zaman kolonial Belanda, jembatan ini merupakan akses jalan utama untuk transportasi darat yang menghubungkan wilayah Sumatra, mulai Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi hingga menuju Pulau Jawa.Kemudian pada tahun 1973 Jembatan Beatrix mengalami kerusakan di bagian ujung jembatan dan tidak bisa digunakan lagi. Sebagai gantinya, pemerintah Indonesia membangun jembatan baru yang terletak di sebelah kanan Jembatan Beatrix. Jembatan baru ini menghubungkan jalan lintas Sumatra yang melewati Provinsi Jambi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar